Apakah Pembacaan Komputasional Akan Menggantikan Pembacaan Tekstual?
Digital humanities muncul menawarkan solusi bagi studi sastra berskala besar yang mustahil dilakukan lewat pembacaan tekstual berbatas waktu. Namun, metode komputasional ini memicu kekhawatiran karena dianggap menyelewengkan dasar humaniora, hanya sebatas menghitung kata, dan tunduk pada kebijakan neoliberal. Padahal, keduanya tidak seharusnya saling meniadakan.
Apakah Pembacaan Komputasional Akan Menggantikan Pembacaan Tekstual? Selengkapnya











